"form is temporary but class is permanent"

Mungkin seperti itulah seirang juara. Bermain dengan segenap hati dan penuh dengan kebanggaan. Setidaknya ungkapan itu bisa dibuktikan oleh Kaka ketika melakoni laga persahabatan melawan Chiasso. Dalam pertandingan tersebut Kaka masih memamerkan kualitasnya sebagai seorang trequartista. Assist ciamik yang berbuah goal dari seorang Nocerino. Nocerino yang dulu tidak subur lagi waktu ditinggal pergi seorang Ibrahimovic kembali mencatatkan namanya di papan skor. Namun setelah kedatangan kaka dia menemukan kembali naluri mencetak goalnya. Begitu juga seorang Robinho yang dulu juga kesulitan mencetak goal.

Bagi yang belum melihat seperti apa permainan kaka maka ada video dari youtube yang menampilkan highlight pertandingan persahabatan antara ac milan vs chiasso.



Apakah terlalu dini menilai seorang Kaka sebagai jawaban atas kekurangan Milan musim lalu yaitu seorang pengatur tempo permainan dan pengatur serangan? Entahlah, tetapi saya memiliki keyakinan bahwa dia akan kembali menemukan permainannya di tim tercinta ini, dan menjadi contoh bagi pemain lain. Ada pendapat lain?